Friday 27 April 2012

Chelsea dan Bayern Munich Mengejar Sejarah


VIVAbola - Dua tiket final Liga Champions akhirnya jatuh ke tangan Chelsea dan Bayern Munich. Setelah melewati pertandingan mendebarkan di babak semifinal, dua tim tersebut dipastikan akan saling membuktikan diri menjadi yang terbaik di dataran Benua Biru pada 19 Mei 2012 mendatang.

Chelsea menjadi tim pertama yang berhak melaju ke partai puncak di Allianz Arena. Delegasi Inggris itu sukses melewati hadangan Barcelona. The Blues memaksa sang juara bertahan bermain imbang 2-2 di leg ke 2 semifinal.

Kendati kehilangan John Terry karena dikartu merah sejak menit ke-36, Chelsea menunjukkan spirit bertanding pantang menyerah. Puncaknya, saat Fernando Torres mencetak gol terakhir untuk memastikan kemenangan Chelsea atas Barcelona dengan agregat 3-2. Tidak hanya mengeleminasi Barca, Chelsea membuktikan diri mampu menaklukkan Camp Nou yang terkenal angker bagi tim tamu.

Buat kiper Petr Cech, Chelsea pantas melenggang ke partai final usai memberikan kemampuan ekstra. "Kami telah berhasil, apalagi yang bisa dikatakan. Kami bertarung selama 90 menit di pertandingan ini. Kami kehilangan seorang pemain dan ketinggalan dua gol lebih dahulu," kata Cech di situs resmi UEFA.

"Apa yang sudah kami lakukan benar-benar fantastis. Kami sudah memberikan 150 persen dan kami mendapatkan imbalannya," sambung kiper yang selalu mengenakan topi rugby tersebut.

Kebahagiaan serupa juga melanda raksasa Bundesliga, Bayern Munich. Sehari setelahnya, giliran Bayern menyusul Chelsea ke final. Tidak kalah dramatis, Bayern menyingkirkan salah satu tim favorit juara Real Madrid melalui skenario adu penalti. Skor 2-1 untuk keunggulan Madrid di sepanjang waktu normal membuat agregat 2-2.

Kondisi itu memaksa kedua tim berjudi di babak adu penalti setelah pada perpanjangan waktu, tidak ada lagi gol tercipta. Garis takdir akhirnya membawa Bayern melangkah ke final setelah menang adu penalti dengan skor 3-1.

Malam magis bagi Bayern. Satu kalimat yang hanya diucapkan pelatih Jupp Heynckes mengetahui tim asuhannya selangkah lebih dekat dengan gelar juara. "Kami berada dalam masalah di 15 menit pertama. Tapi, setelah itu kami memainkan sepakbola yang luar biasa," kata Heynckes meletupkan emosinya.

"Saya kehabisan kata-kata. Dalam atmosfer dan situasi seperti ini, tidak ada yang lebih baik selain lolos melalui babak adu penalti," Heynckes sumringah.

Sejarah Chelsea
Lolos ke final bukan berarti tugas Chelsea selesai. Tantangan di depan justru semakin berat. Maklum, The Pensioners masih menyimpan ambisi mencatatkan namanya dalam daftar pemenang Liga Champions sepanjang sejarah.

Misi ini sejatinya nyaris tercapai di Moscow 2008 silam. Namun, harapan itu sirna di tangan Manchester United. Empat tahun silam, Chelsea harus menelan kenyataan pahit takluk dari sesama tim Inggris di final melalui skenario adu penalti.

Namun, kali ini striker Fernando Torres menjamin Chelsea tidak akan mengulangi kesalahan serupa layaknya 2008 silam. The Blues memelihara ekspektasi mengoleksi gelar Liga Champions untuk kali pertama.

"Ini final Liga Champions kedua Chelsea. Semua orang tahu apa yang terjadi sebelumnya saat adu penalti. Jadi, saya pikir Chelsea pantas mendapat kesempatan kedua dan kami mendapatkannya sekarang," ujar dia.

"Yang jelas, jika ingin memenangkan Liga Champions, kami harus mengalahkan tim mana pun," lanjut pemain asal Spanyol tersebut.

Rekan satu tim Torres, Ashley Cole sama sekali tidak ragu timnya bisa menembus final. Sekaligus mempersembahkan trofi perdana Liga Champions.

“Tiga atau empat bulan lalu, tidak ada yang menyangka kami akan mempunyai kesempatan lolos ke final. Saat itu, kami sudah kalah di beberapa pertandingan Premier League. Tapi, kami bisa bangkit kembali. Kami selalu percaya bisa lolos ke final dan Chelsea membuktikan hal itu hari ini,” Cole menuturkan.

Guna memuluskan ambisi anak asuhnya, sang patron, Roman Abramovich pun telah menyiapkan  bonus  cukup besar. Tidak main-main, The Roman Emperor kabarnya telah menyiapkan uang perangsang senilai £10 juta atau setara Rp14,75 miliar jika timnya berhasil merealisasikan target yang telah dia nanti selama 9 tahun.

"Pemilik klub punya hasrat teramat besar memenangkan trofi Liga Champions. Terlebih, setelah Chelsea kalah di Moscow pada final 2008 silam," kata Juan Mata beberapa waktu lalu.

Jika Chelsea nantinya bisa menaklukkan Bayern di final, tim Ibukota Inggris itu akan bergabung bersama Borussia Dortmund, Feyenoord dan Olympique Marseille yang baru sekali merasakan manisnya mengangkat trofi paling diburu klub se-Eropa ini.

Namun, belum lagi duel hidup-mati dihelat, Chelsea telah menemui kendala. Tim arahan Roberto Di Matteo itu akan kehilangan empat pemainnya lantaran akumulasi kartu dan terkena kartu merah di babak semifinal.

John Terry, Ramires, Raul Meireles dan Branislav Ivanovic tidak ambil bagian saat Chelsea menyambangi Allianz Arena, 3 pekan lagi. Rasa penyesalan mendalam dilontarkan Terry karena menerima kartu merah usai melanggar Alexis Sanchez di pertengahan babak pertama leg 2 semifinal kontra Barcelona.
"Saya mengangkat kaki yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Semoga orang yang mengenal saya sebagai pemain dan pribadi tidak menganggap saya sebagai pemain kasar," sesalnya.

"Saya merasa telah membiarkan rekan setim saya jatuh. Saya telah minta maaf kepada mereka dan fans Chelsea," ujarnya pasrah.

“Saya merasa hancur karena Terry tidak bisa main di final. Dia pemain penting untuk kami. Dia adalah kapten kami. Beberapa pemain juga tidak bisa bermain di final, tapi untuk Terry kami tahu betul ini sangat berarti baginya,” timpal Frank Lampard dilansir dari The Sun.
Munich Siapkan Pesta
Jika Chelsea mendambakan trofi Liga Champions yang belum pernah digapai, lain halnya dengan Munich. The Bavarians ingin menciptakan sejarah baru menjadi juara Liga Champions di kandang sendiri. Prestasi ini belum pernah dicapai tim pemenang pada kejuaraan elite ini.

Sebelumnya, Munich memang telah mematok target bisa berjaya di hadapan publiknya sendiri. Peluh keringat pemain Bayern akhirnya terbayar lunas saat berhasil mengeliminasi Real Madrid di babak empat besar, Kamis dinihari kemarin.

"Kami semua hampir mati. Tapi, kami menikmatinya. Sejak diumumkan jika final akan berlangsung di Munich, kami hanya punya satu target: lolos ke sana!" kata punggawa Beyern, Bastian Schweinsteiger.

"Sekarang kami punya satu pertandingan lagi di kandang, dan kami ingin mendapat kemenangan di sana. Satu-satunya yang ada di kepala saya adalah mencetak gol," ucap Schweinsteiger.

Fokus Bayern menatap laga final kontra Chelsea dipastikan tidak akan terpecah dengan kompetisi domestik. Pasalnya, trofi Liga Jerman sudah dikunci Borussia Dortmund. Di kancah Bundesliga, Bayern kini menghuni posisi 2.

Sepanjang sejarah Liga Champions, tidak ada tim pernah berpesta di markas sendiri. Namun, jika meraih kemenangan di negara asal sempat dilakukan Juventus pada musim 1995-96 silam. 17 tahun silam, Juventus menggondol trofi Kuping Besar di Stadio Olimpico, Roma saat mengalahkan Ajax Amsterdam.
Yang jelas, akan ada sejarah baru tercipta di final Liga Champions musim ini. Chelsea atau Bayern yang membuatnya, Anda tentu punya prediksi sendiri. (one)

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com